Kepribadian ganda (pemecahan kepribadian) ialah gangguan  mental pada spektrum disosiatif yang ditandai dengan munculnya setidaknya dua  keterangan diri yang berbeda atau kepribadian yang mengendalikan sikap seseorang  secara bergantian, yang disertai dengan gangguan ingatan penting menyerupai  keterangan diri diri. Gangguan ini tidak termasuk penyalahgunaan nark0ba, kondisi  medis lainnya, dan belum dewasa yang suka memberikanmajinasi. Diagnosis seringkali tidak ringan dan sepele  dilakukan lantaran mempunyai banyak kemiripan dengan gangguan mental lainnya.
 
 Kepribadian ganda atau dissociative identity disorder  (DID) merupakan salah satu gangguan kejiwaan yang paling perselisihanal lantaran  tidak ada kriteria diagnosis yang terang atau cara mengobatinya. Penelitian  perihal pengobatan gangguan ini seringkali gagal termasuk dengan pendekatan  klinis dan studi kasus. Gejala yang umum ialah sangat memperringan dan sepele berubah  perhatiannya, memperringan dan sepele terganggu oleh sesuatu yang lain, dan suka melamun. Namun  tanda-tanda tersebut belum didukung secara empiris. Kepribadian ganda berbeda dengan  skizofrenia.
  Belum ada survey epideminologi maupun studi longitudinal yang  telah dilakukan, kebanyakan orang percaya bahwa kepribadian ganda tidak ringan dan sepele  disembuhkan. Gejalanya bervariasi dari waktu ke waktu. Namun terdapat beberapa  data prevalensi kepribadian ganda yang diambil secara sistematis. International  Society for the Study of Trauma and Dissociation menyatakan bahwa prevalensinya  ialah 1 hingga 3% dari total populasi. Gangguan ini juga didiperkirakan terjadi  ludang kecepeh sering di Amerika Utara dibandingkan seluruh dunia. Prevalensi perempuan 3  hingga 9 kali ludang kecepeh banyak daripada pria. Prevalensi kepribadian ganda meningkat  drastis pada pertengahan periode ke-20 seiring dengan meningkatnya jumlah pasien  yang berkonsultasi yang mencapai dua hingga tiga kali lipat. Kepribadian ganda  juga perselisihanal dalam sistem hukum, lantaran beberapa kali dipakai untuk  alasan bebas lantaran gangguan jiwa. Sejak tahun 1990 terjadi peningkatan dalam  jumlah masalah pengadilan yang melibatkan kepribadian ganda.
  Gangguan disosiatif menyerupai ini telah dikaitkan dengan gangguan  memori yang disebabkan oleh stress berat tanggapan kecelakaan dan bentuk lain dari kehilangan nalar ,  namun penelitian perihal hipotesis tersebut masih minim dalam hal metodologi.  Sejauh ini, studi ilmiah yang biasanya berserius pada memori alhasil sedikit  meyakinkan. Kepribadian ganda menjadi gangguan jiwa paling terkenal pada tahun  70-an hingga 90-an, namun belum ada bukti bahwa faktor sosial yang meyebabkan  peningkatan kasus. Peningkatan masalah yang tidak biasa terjadi pada tahun 80-an  yang disebabkan oleh beberapa dokter yang mendapatkan sugesti dari orang-orang yang  diduga mempunyai kepribadian ganda. Hal tersebut terjadi lantaran kurangnya  pengetahuan dokter akan tanda-tanda kepribadian ganda.
  1. Definisi Kepribadian  Ganda
  Disosiasi, istilah yang mendasari “gangguan disosiatif”  termasuk gangguan keterangan diri disosiatif, merupakan definisi yang tidak tepat,  tidak empiris, dan hanya berdasarkan akad bersama. Sebagian besar  pengalaman yang bermacam-macam telah disebut disosiatif menyerupai kegagalan  mengelompokkan sesuatu dalam proses memori yang juga disebut gangguan  disosiatif. Dengan demikian, tidak diketahui apakah terdapat akar yang sama dari  segala pengalaman disosiatif tersebut. Istilah lain dari kepribadian ganda yang  sering dipakai ialah gangguan kepribadian, gangguan keterangan diri, alter ego, dan  amnesia. Semua istilah lain tersebut belum disepakati.
  Beberapa istilah telah diusulkan untuk gangguan jiwa ini.  Psikiater Paulette Gillig menyebut adanya perbedaan antara “status ego”  (perilaku dan pengalaman yang mempunyai batasan-batasan tetapi bersatu dengan  nalar sehat dan diri) dan istilah “alter” (masing-masing kepribadian yang mungkin  mempunyai memori otobiografi yang terpisah dan independen). Upaya  psychometrically untuk membedakan antara disosiasi normal dan patologis telah  dibuat, tetapi hal tersebut belum bisa diterima secara universal.
  2. Tanda dan Gejala Kepribadian  Ganda
 Setidak ada yang kurangnya: 13 Ciri-Ciri Orang yang Memiliki Kepribadian Ganda
 Menurut Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders  kelima (DSM-5), gejala/ciri-ciri kepribadian ganda termasuk “adanya dua atau  ludang kecepeh status kepribadian yang berbeda” disertai dengan ketidakmampuan untuk  mengingat gosip pribadi dan bahkan melampaui kelupaan normal. Gejala lainnya  berdasarkan DSM-5 ialah kehilangan keterangan diri knorma dan sopan santun seorang individu berada di  status kepribadian yang berbeda. Kehilangan keterangan diri tersebut mengacu ke waktu,  rasa diri, dan kesadaran. Pada setiap individu, gejalanya bisa bervariasi.  Individu dengan kepribadian ganda mungkin akan mengalami kesusahan dalam hal  pikiran, emosi, dan kemampuan mengingat gosip spesifik. Sebagian besar  pasien kepribadian ganda pernah mengalami kekerasan seksual dan/atau fisik  semasa kanak-kanak, meskipun keseksamaan laporan tersebut masih perselisihanal.  Masing-masing kepribadian mungkin tidak menyadari satu sama lain dan tidak sanggup  memilah pengetahuan dan kenangan, sehingga kehidupan pribadi penderita menjadi  kacau. Orang dengan kepribadian ganda banyak yang tidak mau membahas  gejala-gejalanya lantaran masih dianggap tabu di masyarakat.
 Baca juga: 16 Macam Kepribadian Manusia Menurut 3 Para Ahli
 Jumlah kepribadian bervariasi. Sebagian besar penderita  mempunyai kurang dari sepuluh kepribadian. Rata-rata jumlah keterangan diri telah  meningkat selama beberapa dekade terakhir, dari dua atau tiga menjadi rata-rata  16 kepribadian. Namun belum terang apakah ini terjadi lantaran peningkatan  keterangan diri secara faktual atau hanya beberapa psikiatri telah mendapatkan sejumlah  besar komponen memori yang terkotak-kotak. Umumnya perubahan kepribadian itu  berupa dari “pasif, selalu merasa bersalah, dan selalu merasa tertekan” menjadi  “aktif, agresif, dan suka mencari musuh”. Kebanyakan keterangan diri kepribadian  tersebut ialah tokoh fiksi, mitos, selebriti, dan bahkan hewan dan makhluk hidup.
 2.1. Komorbiditas Gangguan Kepribadian Ganda
 Keluhan yang paling umum dialami oleh orang yang mempunyai  kepribadian ganda ialah depresi dengan gejalanya yang berupa sakit kepala.  Komorbiditas (hubungan antara dua atau ludang kecepeh penyakit) gangguan ini meliputi  penyalahgunaan nark0ba, kehilangan naf*u makan, kecemasan, kehilangan nalar  pasca trauma,  dan gangguan kepribadian. Penelitian memperlihatkan bahwa orang yang didiagnosis  menderita skizofrenia dan yang menderita kepribadian ganda pernah mengalami  trauma. Gangguan lain yang menjadi komorbiditas kepribadian ganda ialah  gangguan somatisasi (gangguan merespon lantaran kerusakan pada tubuh sel saraf), depresi berat, dan mempunyai cita-cita untuk bun*h  diri. Individu yang didiagnosis mempunyai kepribadian ganda mempunyai tingkat  hipnotisability (kemampuan untuk masuk ke alam bawah sadar) yang ludang kecepeh tinggi  dari orang biasa.
 2.2. Gangguan Kepribadian
 DSM-IV-TR menyatakan bahwa tindakan melukai diri sendiri,  spontan (perilaku yang tiba-tiba berubah), dan perubahan mendadak terhadap  kekerabatan interpersonal mungkin didiagnosis sebagai gangguan kepribadian  (borderline personality disorder). Steven Lynn dkk telah menyatakan  bahwa tumpang tindih antara gangguan kepribadian dengan kepribadian ganda  mungkin menjadi faktor yang berkontribusi terhadap perkembangan terapi  kepribadian ganda. Pada tahun 1993, gabungan peneliti menyimpulkan bahwa  kepribadian ganda ialah epiphenomenon (dampak dan efek delusi tanggapan dari proses fisik yang  berlangsung di otak) dari gangguan kepribadian. Mereka tidak membenarkan  kepribadian ganda sebagai suatu diagnosis terpisah, namun mereka juga tidak  menyangkal keberadaannya. Berbagai catatan medis dan tes psikologi menunjukkan bahwa lebih banyak didominasi pasien kepribadian ganda  sanggup didiagnosis dengan metode yang sama dengan diagnosis gangguan kepribadian.  Antara 50 hingga 66% penderita kepribadian ganda juga memenuhi kriteria gangguan  kepribadian, dan hampir 75% dari pasien gangguan kepribadian juga memenuhi  kriteria kepribadian ganda. Penderita kepribadian ganda dan gangguan kepribadian  juga sama-sama mempunyai riwayat kekerasan fisik ataupun secksual yang ludang kecepeh  tinggi dari orang normal. Meskipun memakai kriteria diagnostik yang ketat,  tetap tidak ringan dan sepele membedakan antara kepribadian ganda dengan gangguan kepribadian.
  3. Penyebab Kepribadian  Ganda
  Penyebab munculnya kepribadian ganda tidak diketahui dan banyak  diperdebatkan. Perdebatan kebanyakan terjadi antara pendukung hipotesis  “kepribadian ganda ialah reaksi terhadap trauma” dengan “gangguan pengolahan  memori”. Gangguan tidur juga dianggap berperan dalam kepribadian ganda.  Perubahan lingkungan juga mempengaruhi sebagian besar pasien kepribadian  ganda.
  Penelitian diharapkan untuk memilih prevalensi gangguan pada  mereka yang tidak pernah di terapi dan tingkat prevalensi di seluruh budaya. Isu  yang berkaitan dengan epidemiologi kepribadian ganda tetap belum terselesaikan  meskipun telah ada penelitian selama beberapa dekade. Perdebatan atas penyebab  kepribadian ganda juga meluas ke perbedaan pendapat atas bagaimana gangguan  tersebut dipenilaian dan diperlakukan.
 3.1. Perkembangan Trauma
 Orang yang didiagnosis mempunyai kepribadian ganda sering  melaporkan bahwa mereka telah mengalami kekerasan fisik dan pelecehan secksual,  terutama pada awal hingga pertengahan masa kanak-kanak (meskipun keseksamaan  laporan ini masih diperdebatkan), pernah menderita penyakit medis serius, atau  insiden traumatis lainnya. Trauma secksual, fisik, atau psikologis yang parah di masa kecil telah diusulkan sebagai  penyebab berkembangnya kesadaran, kenangan, dan emosi dari insiden tersebut,  dan kepribadian alternatif atau subkepribadian dibuat oleh kenangan, emosi,  dan sikap yang berbeda. Kepribadian ganda bisa disebabkan oleh kehilangan nalar s berat.  Gangguan kehilangan nalar s pasca stress berat pada orang cukup umur sanggup menjadi kepribadian ganda  knorma dan sopan santun gangguan itu terjadi pada anak-anak, mungkin lantaran mereka memakai  imajinasinya yang besar lengan berkuasa untuk mengatasi gangguan tersebut. Pengalaman stress berat yang  ekstrim sanggup menyebabnya munculnya tanda-tanda kepribadian ganda atau gangguan  kepribadian. Kurangnya santunan sosial juga dianggap sebagai komponen penting  pemicu kepribadian ganda. Para orangtua disarankan untuk merangkul anaknya yang  mengalami masa pemisahan antara kenangan atau pengalaman dengan kesadaran.
  Terdapat sebuah artikel pada tahun 2012 yang menyatakan  hipotesis bahwa stress berat ketika ini atau baru-baru ini sanggup mempengaruhi pepenilaianan  individu akan masa lalu, mengubah pengalaman masa lalu, dan mengakibatkan  disosiatif status. Namun belum ada bukti empiris dari kekerabatan tersebut dengan  kepribadian ganda. Bukti bahwa kepribadian ganda berafiliasi dengan stress berat  semakin ditemukan.
 3.2. Kepribadian Ganda pada Anak-Anak
 Kepribadian ganda jarang didiperkirakan pada anak-anak. Fakta ini  dipakai sebagai alasan untuk mewaspadai kebenaran dari kepribadian ganda. Belum  ada studi perihal perbandingan jumlah belum dewasa yang mempunyai kepribadian ganda  dengan populasi pada umumnya.
  Deskripsi teoritis awal kepribadian ganda ialah bahwa tanda-tanda  tersebut ialah sarana untuk mengatasi kehilangan nalar s berat (terutama pada anak yang  pernah mengalami kekerasan fisik dan secksual), tetapi keyakinan ini ditentang  oleh beberapa data penelitian. Hipotesis perihal kekerabatan antara pelecehan  secksual dan kekerasan fisik pada anak dengan kepribadian ganda telah menguatkan  kekerabatan antara stress berat dan kepribadian ganda.
  4. Diagnosa Kepribadian  Ganda
  Edisi revisi keempat dari Diagnostic and Statistical Manual of  Mental Disorders dari American Psychiatric Associstion (DSM-IV-TR) mendiagnosis  kepribadian ganda berdasarkan kriteria diperkirakan pada belahan 300.14 (gangguan  disosiatif). Cukup tidak ringan dan sepele untuk mendiperkirakan gangguan ini, lantaran tidak ada  akad perihal definisi kepribadian ganda secara universal. Kriteria  tersebut meliputi orang cukup umur yang berulangkali dikendalikan oleh dua atau  ludang kecepeh keterangan diri atau kepribadian, disertai dengan gangguan ingatan akan  gosip penting yang tidak disebabkan oleh alk0hol, nark0ba, atau obat dan  kondisi medis lainnya. Sementara kriteria diagnostik untuk belum dewasa juga  memilih apakah tanda-tanda itu benar-benar merupakan gangguan atau hanya imajinasi  anak-anak. Diagnosa biasanya dilakukan oleh sangat menguasai kesehatan mental profesional  menyerupai psikiater atau psikologi melalui memperbaiki klinis, wawancara dengan  keluarga dan teman-temannya, dan perberat sebelahan lainnya. Wawancara perihal  pepenilaianan kepribadian yang dirancang khusus (seperti SCID-D) juga sanggup  dipakai dalam memperbaiki.
 4.1. Diagnosa Diferensial Kepribadian Ganda
 Orang dengan kepribadian ganda didiperkirakan memiliki rata-rata  lima hingga tujuh gangguan komorbiditas. Karena gejalanya yang tumpang tindih,  diperkirakan diferensial termasuk skizofrenia, gangguan bipolar, epilepsi, gangguan  batasan kepribadian, dan sindrom asperger. Delusi atau halusinasi telinga  seringkali disalahpahami sebagai ucapan dari kepribadian yang berbeda.  Konsistensi keterangan diri atau kelakuan, amnesia, tingkat hipnotisabilitas, dan  laporan dari anggota keluarga sanggup membedakan antara kepribadian ganda dengan  kondisi lain. Membedakan DID dengan kepura-puraan menjadi perhatian khusus  knorma dan sopan santun orang tersebut mengalami duduk kasus keuangan atau hukum. Meskipun halusinasi  telinga umum dialami orang yang mempunyai kepribadian ganda, halusinasi  penglihatan kompleks mungkin juga bisa terjadi. Namun berbeda dengan  skizofrenia, orang dengan kepribadian ganda mendapatkan tiruana bunyi halusinasi dari  dalam kepalanya, sedangkan penderita skizofrenia mendapatkan dari luar.
  Kepribadian ganda harus dibedakan atau ditentukan jikalau mempunyai  komorbiditas dengan banyak sekali gangguan termasuk gangguan suasana hati  (mood), kegilaan, gangguan kecemasan, gangguan kehilangan nalar s pasca trauma,  gangguan kepribadian, gangguan kognitif, gangguan neurologis, epilepsi, dll.  
 4.2. Kontroversi Diagnosis Kepribadian Ganda
 Kepribadian ganda ialah gangguan disosiatif yang paling  perselisihanal dan gangguan paling perselisihanal pada DSM-IV-TR. Perdebatan utama  terjadi antara mereka yang percaya bahwa kepribadian ganda disebabkan oleh  kehilangan nalar s traumatik yang memaksa pikiran untuk memisahkan diri menjadi ludang kecepeh dari  satu keterangan diri yang masing-masingnya terdiri dari serangkaian memori dengan  mereka yang percaya bahwa tanda-tanda kepribadian ganda terbentuk secara buatan oleh  praktek tertentu atau pasien yang merasa dirinya mempunyai kepribadian ganda.
  Beberapa psikiater percaya bahwa kepribadian ganda muncul  lantaran gangguan kesehatan. Ada juga yang menyampaikan bahwa kepribadian ganda  hanyalah sugesti dari orang lain. Pengobatan kepribadian ganda mustahil  lantaran berdasarkan masalah anekdot, opini, dan hal lain yang tidak berafiliasi  dengan hal ilmiah.
  5. Patofisiologi Kepribadian  Ganda
  Berdasarkan penelitian pada kepribadian ganda termasuk  magnetic resonance imaging, positron emissionn tomography,  single-photon emission computed tomograph, event-related  potential, dan electroencephalography, tidak ada hal yang sanggup  diidentifikasi berkaitan dengan kepribadian ganda. Hal itu menciptakan kepribadian  ganda tidak ringan dan sepele untuk dibuat basis biologis. Belum ada penelitian berbasis waktu  perihal neuroimaging dan kerusakan pada ingatan pada orang dengan kepribadian  ganda. Beberapa eksperimen ingatan mensugesti bahwa orang dengan kepribadian  ganda mungkin mengalami peningkatan ingatan untuk beberapa tugas.
  6. Pengobatan Kepribadian  Ganda
  Terdapat kekurangan dalam diperkirakan dan pengobatan terhadap  kepribadian ganda. Penelitian terhadap pengobatan kepribadian ganda berserius  terhadap pendekatan klinis berdasarkan pada studi kasus. Bahkan terapis yang  sangat berpengalaman pun belum bisa mengobati kepribadian ganda. Beberapa metode  terapi yang umum dilakukan diantaranya psikoterapi dan hipnoterapi.
  7. Prognosis Kepribadian  Ganda
  Sedikit yang sudah diketahui perihal prognosis kepribadian  ganda. Gangguan ini bisa hilang sendirinya tanpa pengobatan namun bisa juga  muncul kembali secara tiba-tiba. Durasi pengobatan bisa bervariasi bergantung  pada pasien, namun biasanya berlangsung beberapa tahun.
  8. Epidemiologi Kepribadian  Ganda
  Terdapat sedikit data sistematis perihal prevalensi kepribadian  ganda. Kepribadian ganda umumnya muncul pada usia antara remaja dan dewasa,  serta umumnya perempuan 5 hingga 9 kali ludang kecepeh banyak dibandingkan laki-laki sepanjang  usia tersebut. Rasio jenis kelamin belum dewasa yang mempunyai kepribadian ganda  hampir sama yaitu perempuan:laki-laki=5:4. Kepribadian sangat-sangat jarang  ditemukan pada anak-anak, kasusnya marak terjadi antara tahun 1980-an hingga  1990-an namun perselisihanal. Semua laporan kepribadian ganda terjadi di negara  berbahasa Inggris dan negara Barat.
 8.1. Perubahan Prevalensi Kepribadian Ganda
 Angka orang yang terdiperkirakan mempunyai kepribadian ganda  mengalami peningkatan dan mencapai puncaknya pada selesai periode ke-20 yakni sekitar  40.000 kasus, meningkat dari hanya kurang dari 200 masalah sebelum tahun 1970 dan  kurang dari 100 pada tahun 1944. Kepribadian ganda ialah gangguan psikologis  yang paling langka. Antara tahun 1970-an dan 80-an, angka diperkirakan meningkat  tajam. Kebanyakan orang menganggap bahwa peningkatan ini hanya disebabkan oleh  sugesti.
  9. Sejarah Kepribadian  Ganda
  Kasus pertama kepribadian ganda dijelaskan oleh Paracelsus pada  tahun 1646. Pada periode ke-19 masehi dikenal sebagai kesadaran ganda atau  “dédoublement” dan seringkali disamakan dengan tidur sambil berjalan.  Terdapat pula hipotesis ilmiah yang menyatakan bahwa pasien tersebut mengalami  perpindahan antara kesadaran normal ke kesadaran yang lain.
  Ketertarikan akan spiritualisme, parapsikologi, dan hipnosis  meningkat sepanjang periode ke-19 hingga awal periode ke-20. Para sangat menguasai hipnosis  melaporkan bahwa kepribadian kedua muncul selama hipnosis dan bertanya-tanya  bagaimana dua pikiran bisa berdampingan.
  Terdapat sekitar 100 masalah kepribadian ganda pada periode ke-19  masehi. Epilepsi dianggap sebagai faktor yang mempengaruhi beberapa masalah  tersebut, dan kekerabatan antara eplepsi dan kepribadian ganda masih dibahas hingga  sekarang.
  Pada selesai periode ke-19 masehi, terdapat akad bahwa  pengalaman emosi traumatik sanggup mengakibatkan gangguan jangka panjang yang  mungkin akan menandakan banyak sekali tanda-tanda tertentu. Louis Vivet (1863-?) yang  mengalami pengalaman traumatik pada usia 13 tahun ketika ia bertemu dengan ular  bermampu mengalami disosiasi. Vivet menjadi subjek dari banyak sekali paper medis dan  menjadi masalah disosiasi yang paling sering dipelajari pada periode ke-19.
  Antara tahun 1880 dan 1920, terdapat banyak konferensi medis  internasional. Salah satu pesertanya, Jean-Martin Charcot, mengenalkan  pemikirannya bahwa guncangan saraf sanggup mengakibatkan banyak sekali kondisi  neurologis. Salah satu pelajar dan siswanya, Pierre Janet, mengambil aliran tersebut dan  mengembangkannya untuk menciptakan teorinya sendiri perihal disosiasi. Orang pertama  yang didiperkirakan secara medis mempunyai kepribadian ganda ialah Clara Norton  Fowler. Ahli neurologis Amerika Serikat Morton Prince mempelajari yang dialami  Fowler antara tahun 1898 dan 1904 dan menjabarkan hasil studi kasusnya pada  tahun 1906 dalam monograf yang berjudul Dissociation of a  Personality.
  Pada awal periode ke-20, ketertarikan akan disosiasi dan  kepribadian ganda menurun lantaran beberapa alasan. Pada tahun 1908, Eugen Bleuler  memperkenalkan istilah skizofrenia untuk merepresentasikan gangguan yang disebut  Emil Kraepelin sebagai dementia praecox. Sejak skizofrenia populer,  jumlah laporan kepribadian ganda menurun drastis hingga tahun 1978. Angka  kasusnya meningkat tajam dari selesai tahun 1970-an hingga sekitar tahun  1980-an.
  Pada tahun 2006 terdapat penelitian yang membandingkan antara  hasil penelitian perihal kepribadian ganda dan amnesia disosiatif dengan  gangguan mental lainnya, menyerupai anoreksia, mab*k tanggapan alk0hol, dan  skizofrenia dari tahun 1984 hingga 2003. Hasilnya ditemukan beberapa persebaran  hasil penelitian, dengan tingkat penelitian yang sangat rendah pada tahun  1980-an dan kemudian meningkat tajam pada pertengahan 1990-an dan mendadak  menurun satu dekade kemudian. Fenomena “gelembung” penelitian kepribadian ganda  pada pertengahan 1990-an tergolong unik.
  10. Kepribadian Ganda dalam Sosial dan  Budaya
  Karena kelangkaannya, kepribadian ganda dianggap sebagai hal  yang luar biasa dalam budaya terkenal dan muncul di banyak sekali buku, film, dan  program TV. Salah seorang pemain NFL Harschel Walker menerbitkan biografinya pada  tahun 2008 yang mengisahkan perihal hidupnya dan diperkirakan kepribadian ganda yang  ia alami.
 10.1. Masalah Hukum Kepribadian Ganda
 Kepribadian ganda ialah masalah psikologi yang paling  diperdebatkan dalam dunia forensik. Kasus pengadilan yang melibatkan kepribadian  ganda meningkat semenjak tahun 1990-an. Belum ada akad antara penegak aturan  dan sangat menguasai kesehatan mental dimana tiruana individu sanggup bebas dari jeratan aturan  jikalau terdiperkirakan mempunyai kepribadian ganda.
 Anda bisa request artikel perihal apa saja, kirimkan request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau pribadi saja lewat kolom komentar :)
Advertisement
 
