Serat kolagen ialah struktur protein utama di ruang  ekstraseluler dalam jaringan ikat pada tubuh insan dan fauna. Sebagai komponen  utama jaringan ikat, serat ini merupakan yang paling melimpah pada mamalia yakni  25% hingga 35% dari kandungan protein tubuh. Berdasarkan tingkat  mineralisasinya, jaringan kolagen sanggup keras (tulang), sanggup mengendur  (tendon), atau antara keduanya (kartilago). Kolagen kebanyakan ditemukan di  jaringan fibrosa ibarat tendon, ligamen, dan kulit. Kolagen juga banyak  ditemukan di kornea, kartilago, tulang, pembuluh darah, usus, dan dentin pada  gigi. Kolagen mengisi satu hingga dua persen jaringan otot dan mengisi 6% massa otot. Fibroblas ialah sel penghasil kolagen yang paling umum.
   Gelatin, yang dipakai dalam makanan dan industri, merupakan  kolagen yang terhidrolisasi. Kolagen juga berguna di bidang kesehatan, yakni  untuk menyembuhkan komplikasi tulang dan kulit.
  Istilah kolagen berasal dari bahasa Yunani κόλλα  (kólla), yang berarti “lem”, dengan akhiran -γέν (–gen)  yang berarti “memproduksi”. Kata tersebut merujuk pada penggunaan awal komponen  tersebut dalam proses perebusan kulit dan otot kuda dan fauna lainnya untuk  mendapat lem.
  1. Jenis-Jenis Kolagen
  Kolagen terdapat di banyak daerah di sekitar tubuh. Ludang keringh dari  90% kolagen pada tubuh insan merupakan kolagen tipe I.
  Sejauh ini, 28 tipe kolagen telah teridentifikasi dan  dijabarkan. Tipe-tipe tersebut sanggup dikelompokkan menurut strukturnya.
 -  Fibrillar (Tipe I, II, III, V, dan XI)
-  Non-fibrillar-  FACIT (Kolagen Terasosiasi dengan Fibril dengan Tripel Heliks Terputus-Putus) (Tipe IX, XII, XIV, XVI, dan XIX)
-  Rantai pendek (Tipe VIII dan X)
-  Membran dasar (Tipe IV)
-  Multiplexin (Domain Tripel Heliks Ganda Terputus-Putus) (Tipe XV dan XVIII)
-  MACIT (Membran Terasosiasi dengan Kolagen dengan Tripel Heliks Terputus-Putus) (Tipe XIII dan XVII)
-  Lainnya (Tipe VI dan VII)
 
-  
 Lima tipe kolagen yang paling umum adalah:
 -  Tipe I, sanggup ditemukan di kulit, tendon, organ, tulang (komponen dasar tulang).
-  Tipe II, sanggup ditemukan di kartilago (komponen utama kolagen pada kartilago).
-  Tipe III, sanggup ditemukan di retikuler (komponen utama serat retikuler), umumnya ditemukan di sepanjang tipe I.
-  Tipe IV, membentuk basal lamina yang merupakan lapiran epitel sekresi membral dasar.
-  Tipe V, sanggup ditemukan di permukaan sel, rambut, dan plasenta.
 2. Pemanfaatan Serat Kolagen dalam Dunia  Medis
 2.1. Aplikasi Jantung
 Kerangka jantung berkolagen termasuk empat cincin katup  jantung, merupakan belahan yang lentur dan terikat dengan otot jantung. Kerangka  jantung juga termasuk septa yang memisahkan ruang jantung. Struktur kolagen yang  membagi ruang atas jantung dan ruang bawah jantung merupakan membran kedap yang  bisa melewati darah dan impuls dengan cara yang unik.
 2.2. Kolagen Terhidrolisis Tipe II dan Osteoarthritis
 Sebuah studi melaporkan bahwa menggonsumsi ekstrak tulang rawan  ayam yang mengandung matriks kolagen terhidrolisis tipe II, kondroitin sulfat,  dan asam hyaluronic, sanggup mengurangi gangguan sendi yang bekerjasama dengan  osteoarthritis.
 2.3. Bedah Kosmetik
 Kolagen dipakai secara luas dalam bedah kosmetik, sebagai  penyembuhan terhadap pasien dengan luka bakar, pembentukan tulang, dan gigi.  Kolagen insan dan daging sapi muda dipakai secara luas sebagai penambal  gigi, pengurang keriput, dan penuaan kulit.
 2.4. Cangkok Tulang
 Sebagai kerangka yang membentuk struktur tubuh, penting untuk  menjaga kekuatannya, bahkan sehabis patah atau terluka. Kolagen dipakai dalam  cangkok tulang lantaran mempunyai struktur tripel heliks yang membuatnya menjadi  molekul sangat besar lengan berkuasa dan mencegah dirusak oleh enzim.
 2.5. Perawatan Luka
 Kolagen ialah salah satu sumber alami tubuh dan komponen  jaringan kulit yang berguna dalam setiap proses penyembuhan luka. Kolagen  juga tahan bakteri, sehingga diharapkan dalam proses penutupan luka.
  3. Struktur Kimia Serat  Kolagen
  Protein kolagen tersusun atas tripel heliks, yang umumnya  terdiri dari dua rantai sama (α1) dan satu rantai yang sedikit berbeda  komposisi kimianya (α2). Komposisi asam amino pada kolagen tidak sama dengan  yang dimiliki protein pada umumnya, utamanya lantaran mengandung hidroksiprolina  yang tinggi. Kandungan utama dalam rangkaian asam amino pada kolagen ialah  glycine-proline-X dan glycine-X-hydroxyproline.
  4. Sintesis Serat  Kolagen
  Pertama, struktur tiga dimensi dirakit, dengan glycine dan  proline asam amino sebagai komponen prinsipnya. Ini bukanlah kolagen tetapi  prekursornya, prokolagen. Prokolagen kemudian dimodifikasi dengan pemanis grup  hidroksil ke proline dan lysine asam amino. Langkah ini penting untuk  glikosilasi dan pembentukan struktur tripel heliks kolagen. Enzim hikdroksilase  yang menggerakkan reaksinya memerlukan vitamin C sebagai kofaktor. Tanpa vitamin  C, sintesis kolagen menjadi tidak sempurna. Reaksi hidroksilasi dikatalis oleh  dua enzim berbeda yaitu prolyl-4-hydroxylase dan lysyl-hydroxylase. Vitamin C  juga berperan dalam reaksi ini yakni dengan satu molekul vitamin C dihancurkan  sehingga setiap H digantikan oleh OH. Sintesis kolagen terjadi di dalam dan di  luar sel. Semua jenis kolagen ialah triple heliks, dan perbedaan jenisnya  terjadi pada pembentukan alpha peptida pada langkah kedua.
  Berikut ialah klarifikasi tahap demi tahap pembentukan  kolagen:
 -  Transkripsi mRNA: Sekitar 34 gen diasosiasikan dengan pembentukan kolagen, masing-masing pengkoden untuk rangkaian mRNA. Sintesis kolagen dimulai dengan gen yang berasosiasi dengan pembentukan alpha peptida (biasanya alpha 1, 2, atau 3).
-  Pembentukan pre-pro-peptida: sekali mRNA tamat keluar dari inti sel (nukleus) dan masuk ke sitoplasma, mRNA akan terhubung dengan subunit ribosom dan proses translasi terjadi. Bagian pertama dari peptida gres dikenal sebagai sinyal rantai. Sinyal rantai pada terminal N peptida diterima oleh partikel peserta sinyal di retikulum endoplasma yang bertanggung tanggapan untuk mengarahkan pre-pre-peptida ke retikulum endoplasma. Kemudian, sehabis sintesis peptida gres selesai, peptida gres akan berpindah ke retikulum endoplasma untuk proses translasi akhir. Hasilnya dikenal sebagai pre-pro-kolagen.
-  Pre-pro-peptida ke pro-kolagen: Tiga modifikasi pre-pro-peptida terjadi mengawali pembentukan alpha peptida:
-  Sinyal peptida pada terminal N mulai lenyap, dan molekulnya dikenal sebagai propeptida (bukan prokolagen).
-  Hidroksilasi lysine dan proline pada propeptida oleh enzim prolyl hydroxylase dan lysyl hydroxylase (untuk memproduksi hydroxyproline dan hydroxylysine) muncul sebagai pemberian silang alpha peptida. Langkah enzim tersebut memerlukan vitamin C sebagai kofaktor.
-  Glikosilasi terjadi dengan menambahkan monomer glukosa atau galaktosa ke kelompok hidroksil yang ditempatkan di lysine, bukan proline.
-  Setelah modifikasi selesai, tiga propeptida terhidroksilasi dan terglikosilasi berputar menjadi triple helix membentuk prokolagen. Prokolagen dikemas dan dikirim ke badan Golgi.
-  Modifikasi apparatus Golgi: Pada tubuh Golgi, prokolagen melalui satu modifikasi translasi tamat sebelum disekresi keluar dari sel. Pada tahap ini, oligosakarida (bukan monosakarida ibarat pada langkah 3) dimenambahkan, kemudian prokolagen dibawa ke ruang ekstraseluler.
-  Pembentukan tropokolagen: Setelah keluar dari sel, enzim terikat membran yang dikenal sebagai kolagen peptidase, menghilangkan belahan tidak penting dari molekul prokolagen. Yang tertinggal dikenal sebagai tropokolagen. Langkah ini tidak ada kadab mensintesis kolagen tipe III.
-  Pembentukan fibril kolagen: Lysyl oksidase, enzim ekstraseluler, memproduksi lajur sintesis kolagen tahap akhir. Enzime ini bertindak pada lysine dan hydroxylisine dan menghasilkan grup aldehida yang mengikat diantara molekul tropokolagen. Polimer tropokolagen dikenal sebagai fibril kolagen.
 5. Penyakit pada  Kolagen
  Seribu mutasi teridentifikasi pada 12 dari ludang keringh dari 20 jenis  kolagen. Mutasi tersebut sanggup menimbulkan penyakit di tingkat jaringan ibarat  diberikut:
 -  Osteogenesis imperfecta, disebabkan oleh mutasi kolagen tipe 1. Penyakit ini ditandai dengan kelemahan tulang dan susunan jaringan penghubung yang tidak biasa.
-  Chondrodysplasias, gangguan kerangka yang dipercaya disebabkan oleh mutasi kolagen tipe 2. Penelitian ludang keringh lanjut diharapkan untuk membuktikannya.
-  Sindrom alport, sanggup diturunkan. Akibatnya, penderita mengalami gangguan ginjal, mata, dan kehilangan telinga selama usia kanak-kanak atau dewasa.
-  Osteoporosis, tidak diturunkan, melainkan muncul lantaran usia. Penyakit ini dihubungkan dengan penurunan tingkat kolagen pada kulit dan tulang.
 Anda sanggup  request artikel perihal apa saja, kirimkan  request Anda ke hedisasrawan@gmail.com atau pribadi saja lewat kolom komentar  :)
Advertisement
 
 
