“Tone yang cantik apa yaa?”
Pertanyaan itu kerap dilontarkan oleh mereka yang gres memasuki dunia fotografi. Kita terlalu disibukkan dengan acara mencari-cari aneka macam akun Instagram yang foto-fotonya cantik dan mencari cara membuatnya. Kemudian, sehabis kita mencoba mengunggah beberapa foto, ternyata balasannya tidak sebagus mereka.
Desa Pinggan, Kintamani, Bangli, Bali, Indonesia.
Jangan eksklusif menyerah! Cobalah lihat setiap akun Instagram tersebut, mereka niscaya punya perbedaan, terutama di tonal dan komposisi. Ada yang ludang keringh suka saturasi tinggi, saturasi rendah, dominasi hijau, dominasi kuning, minimalis, atau bahkan ada yang suka foto monokrom. Hal tersebutlah yang menciptakan mereka terkenal alasannya yakni punya karakteristik foto masing-masing.
Fotografi sama halnya dengan seni, tidak cukup hanya menguasai teknik saja, tetapi juga bagaimana cara kita mengekspresikan diri melalui fotografi. Setiap pelukis dikenal niscaya punya alirannya masing-masing. Nah, fotografer juga demikian.
Baca juga: Semua Pasti Pernah Amatir
Jadi, apa kita harus teguh pada satu tone? Tidak perlu! Tetap memotret. Pelajari teknik memotret dan mengedit foto. Raih wangsit dari fotografer yang sudah cukup populer, atau setidaknya hasil fotonya bagus. Unggahlah fotomu sesuai hati nurani. Tidak duduk perkara masih “gado-gado”. Blog saya saja awalnya gado-gado (dan masih hingga sekarang, untuk topik spesifik saya buat di blog lain). Coba cek timeline Instagram mereka yang sudah terkenal (kalaupun beliau tidak melaksanakan penataan ulang timeline), kau niscaya bakal melihat foto-foto yang masih tidak terlalu cantik dan gado-gado. Seiring waktu, feel kau sebagai fotografer makin terasah, dan lambat laun niscaya kau akan terbiasa hanya dengan satu tone yang menjadi ciri khas kamu. Bisa saja ciri khas kau itu berbeda dibandingkan yang lain.
Anda sanggup request artikel apa saja melalui hedisasrawan@gmail.com atau eksklusif saja lewat komentar dibawah :)