Isomer – Pada pertemuan sebelumnya kita sudah membahas bahan wacana Reaksi Endoterm. Maka bahan pembahasan kita kali ini yakni mengenai isomer lengkap beserta pengertian, alkan, optis, struktu, butana dan teladan soalnya. Nah untuk lebih jelasnya simak bahan yang sudah ContohSoal.co.id rangkum di bawah ini.
Pengertian Isomer
“Dalam ilmu kimia,Pengertian isomer ialah merupakan molekul-molekul dengan rumus kimia yang sama dan dengan jenis ikatan yang sama, namun mempunyai susunan atom yang berbeda bisa diibaratkan sebagai sebuah anagram”
Kebanyakan isomer mempunyai sifat kimia yang mirip satu sama lain. Juga ada istilah isomer nuklir, yaitu inti atom yang mempunyaitingkat eksitasi yang berbeda.
Contoh sederhana dari suatu isomer yakni C3H8O.
Isomer Struktur
Keisomeran struktur terjadi akhir perbedaan susunan ikatan antar atom ataupun gugus-gugus fungsi dalam suatu molekul. Keisomeran struktur sanggup dibedakan menjadi:
Isomer Kerangka
Pada senyawa yang merupakan kerangka mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang sama, namun kerangka (rantai karbon utama) berbeda. Contohnya, butana dengan rantai utama C4 dan 2-metilpropana dengan rantai utama C3.
CH³–CH²–CH²–CH³
Butana
CH³
⎜
CH²-CH–CH³
2-metilpropana
Isomer Posisi
Kemudian pada senyawa yang termasuk posisi mempunyai rumus molekul dan gugus fungsi yang sama, namun posisi gugus pada kerangka berbeda.
Contohnya, 1-butena dengan 2-butena berbeda posisi ikatan rangkap C=C; dan 1-butanol dengan 2-butanol berbeda posisi gugus hidroksil (–OH).
Isomer Gugus Fungsi
Berikut ini merupakan beberapa pasangan deret homolog yang berisomer gugus fungsi, ialah:
- alkanol (alkohol) dengan alkoksialkana (eter) dengan rumus umum: CnH2n+2O
Contoh : etanol dengan metoksimetana (dimetil eter). - alkanal(aldehida)dengan alkanon (keton) – mepunyai rumus umum: CnH2nO
Contoh gugus fungsi aldehida yakni: propanal dengan propanon. - asamalkanoat (karboksilat) dengan alkil (ester) mempunyai rumus umum: CnH2nO2
Contoh gugus fungsi asam karboksilat ialah: asam propanoat dengan metil etanoat.
Isomer Ruang (Stereoisomerisme)
Keisomeran ruang terjadi akhir perbedaan konfigurasi atau susunan atom dalam ruang. Keisomeran ruang sanggup dibedakan menjadi:
Isomer Geometri
Terjadinya keisomern yakni disebakan oleh adanya keterbatasan rotasi bebas pada suatu ikatan dalam molekul. C–C merupakan ikatan tunggal, yang mana atom karbon sanggup berotasi bebas terhadap atom karbon lainnya.
Akan tetapi, C=C pada ikatan rangkap dua, dimana rotasi atom karbon cenderung terbatas yakni disebabkan oleh adanya ikatan pi. Jadi, posisi atom atau gugus atom yang terikat pada kedua atom C pada ikatan C=C tidak sanggup berubah.
Keisomeran geometri umumnya ditemukan pada senyawa-senyawa dengan ikatan C=C di mana masing-masing atom C mengikat dua atom atau gugus atom yang berbeda.
Dengan didasari dari posisi atom atau gugus atomnya, dimana isomer geometri dibedakan menjadi bentuk cis dan bentuk trans.
- Isomer cis yaitu isomer di mana atom atau gugus atom sejenis terletak pada sisi yang sama.
- Isomer trans yakni isomer di mana atom atau gugus atom sejenis terletak pada sisi bersebrangan.
Sebagai contoh, cis-2-butena dengan trans-2-butena merupakan pasangan isomer geometri cis-trans.
Isomer Optis
Keisomeran optis terjadi kalau senyawa mempunyai suatu atom asimetris. Pada senyawa karbon, keisomeran optis terjadi pada senyawa yang mempunyai atom karbon asimetris, yakni atom karbon yang terikat pada 4 atom atau gugus atom yang berbeda.
Apabila posisi ditukarkan dari dua gugus pada atom asimetris , maka akan terbentuk dua molekul berbeda yang merupakan bayangan cermin dari satu sama lainnya.
Kedua molekul ini tidak sanggup saling ditindihkan satu sama lain (non-superimposable). Sifat tidak saling tumpang tindih mirip tangan kiri di atas asisten dan sebaliknya disebut sebagai kiral.
Sebagai contoh, 2-butanol mempunyai satu atom karbon kiral yakni atom karbon nomor 2 mirip terlihat pada gambar berikut. Atom karbon tersebut berikatan dengan empat gugus berbeda, antara lain –C2H5, –H, –OH, dan –CH3.
Isomer optis tidak sanggup dibedakan menurut sifat-sifat fisis mirip titik didih dan titik leleh, sebagaimana isomer-isomer jenis lainnya yang telah dijelaskan sebelumnya.
Satu-satunya sifat fisis yang sanggup membedakan isomer optis yaitu sifat optis, yakni merupakan sebuah kemampuan untuk memutar (merotasikan) bidang cahaya terpolarisasi. Maka yang mempunyai kemapuan memutar polarisasi cahaya disebut bersifat optis aktif.
Menurut hukum Le Bel–van’t Hoff, jumlah maksimum isomer optis dari senyawa karbon yang tidak mempunyai bidang simetri internal yaitu sebanyak 2n, di mana n yaitu merupakan jumlah atom karbon kiral.
Contoh Soal Isomer
b. 2-butuna
Jawab:
a. 1,2-dikloroetena mempunyai isomer geometri cis-trans lantaran terdapat ikatan C=C yang rotasi bebasnya terbatas dan masing-masing atom C pada ikatan C=C tersebut mengikat dua atom yang berbeda, yaitu atom H dan atom Cl.b. 2-butuna tidak mempunyai isomer geometri cis-trans lantaran bentuk geometri molekulnya yang linear dan masing-masing atom C pada ikatan rangkap tiga hanya sanggup mengikat satu gugus atom.
Demikianlah bahan pembahasan kali ini wacana isomer, biar artikel ini sanggup bermanfaat bagi teman semua.
Artikel Lainnya:
- Energi Ikatan – Pengertian, Rumus dan Contoh Soal
- Perpindahan Kalor – Pengertian, Ciri, Sifat, Rumus dan Contoh Soal
- Reaksi Eksoterm – Pengertian, Ciri, Diagram dan Contohnya