3.2 Jenis-Jenis Sistem ekonomi
3.2.1 Kapitalisme
Sekomplitnya: Sistem Ekonomi Liberal (Artikel Lengkap)
Kapitalisme pada umumnya menampilkan kepemilikan pribadi atas alat-alat produksi (modal) dan ekonomi pasar sebagai koordinator. Kapitalisme korporat mengacu pada kapitalisme pasar yang didominasi oleh perusahaan dengan hierarki dan birokrasi.
Merkantilisme yakni model ekonomi secara umum dikuasai di Eropa Barat dari era ke-16 hingga 18. Hal ini mendorong imperialisme dan kolonialisme hingga perubahan ekonomi dan politik menghasilkan dekolonisasi global. Kapitalisme modern menentukan perdagangan bebas untuk mengambil laba dari peningkatan efisiensi sebab keunggulan komparatif nasional dan skala ekonomi di pasar yang ludang keringh besar dan ludang keringh universal. Beberapa kritikus menyebarkan istilah neo-kolonialisme untuk merujuk pada ketidakseimbangan kekuasaan antara perusahaan-perusahaan multinasional yang beroperasi di pasar bebas vs. orang-orang yang ludang keringh miskin di negara-negara berkembang.
3.2.2 Ekonomi Campuran
Tidak ada definisi yang sempurna dari “ekonomi campuran”. Secara teoritis, ekonomi gabungan sanggup merujuk ke sistem ekonomi yang menggabungkan salah satu dari tiga karakteristik yakni kepemilikan publik dan swasta atas industri, alokasi berbasis pasar dengan perencanaan ekonomi, atau pasar bebas dengan intervensi negara.
Dalam prakteknya, “ekonomi campuran” umumnya mengacu pada ekonomi pasar dengan intervensi negara atau sektor publik yang besar di samping sektor swasta yang dominan. Sebenarnya, ekonomi gabungan ludang keringh condong ke salah satu ujung spektrum. Seperti sistem ekonomi Jepang, sistem ekonomi Indonesia, sistem ekonomi sosial pasar, dan kapitalisme negara.
3.2.3 Sosialisme
Sekomplitnya: Sistem Ekonomi Sosialis (Artikel Lengkap)
Sistem ekonomi sosialis (yang menonjolkan kepemilikan sosial terhadap alat-alat produksi) sanggup dibagi menjadi sosialisme pasar dan sosialisme terencana. Sosialisme juga sanggup dibagi berdasarkan struktur propertinya antara kepemilikan publik atau koperasi, dan kepemilikan bersama (berarti tidak ada kepemilikan). Komunisme yakni tahap hipotetis perkembangan sosialisme yang diartikulasikan oleh Karl Marx sebagai “sosialisme tahap kedua” dimana output ekonomi didistribusikan berdasarkan kebutuhan dan bukan hanya atas dasar donasi tenaga kerja.
Konsep orisinil sosialisme melibatkan penggantian uang sebagai unit perhitungan dan harga moneter dengan perhitungan produk, serta dari keputusan bisnis dan keuangan diganti dengan teknik dan kriteria teknis untuk mengelola ekonomi. Secara fundamental, ini berarti bahwa sosialisme akan beroperasi di bawah dinamika ekonomi yang berbeda dengan kapitalisme dan sistem harga.
3.3 Aspek Lain
Korporatisme mengacu pada tripartit ekonomi yang melibatkan perundingan antara bisnis, pekerja, dan kelompok kepentingan negara untuk tetapkan kudang keringjakan ekonomi, atau secara umum menugaskan orang-orang ke kelompok-kelompok politik berdasarkan afiliasi pekerjaan mereka.
Set tertentu dari ekonomi, atau barang, jasa, teknik produksi, atau aturan moral khusus juga sanggup digambarkan sebagai “ekonomi”. Misalnya beberapa istilah yang menekankan sektor tertentu ibarat diberikut:
- Ekonomi kolektif
- Ekonomi digital
- Ekonomi hijau
- Ekonomi internet
- Ekonomi pengetahuan
- Ekonomi alam
- Ekonomi virtual
Beberapa menekankan pada agama:
- Arthasastra (ekonomi Hindu)
- Ekonomi Buddha
- Distribusisme. Sebuah ekonomi tripartit ideal Kristen, yang melibatkan kepemilikan yang ludang keringh terdistribusi dalam ekonomi campuran.
- Ekonomi Islam
4. Sistem Ekonomi di Indonesia
Awalnya, Indonesia menganut sistem ekonomi liberal. Tetapi sebab ada efek komunisme yang disebarkan oleh PKI, sistem ekonomi di Indonesia sempat menjelma sistem ekonomi sosialis. Pada masa Orde Baru, sistem ekonomi diubah kembali menjadi sistem ekonomi demokrasi yang hanya bertahan hingga Reformasi. Setelah masa Reformasi, pemerintah melakukan sistem ekonomi yang berlandaskan ekonomi kerakyatan hingga dikala ini. Sistem tersebut juga disebut sistem ekonomi Pancasila. Hal itu diperkuat oleh tap MPR No IV/MPR/1999 perihal Garis-Garis Besar Haluan Negara. Pada sistem ekonomi kerakyatan, masyarakat yang memegang kendali dalam acara ekonomi, sementara pemerintah membuat iklim yang anggun bagi perkembangan dunia usaha. Berikut yakni ciri-ciri sistem ekonomi kerakyatan:
- Bertumpu pada prosedur pasar yang berkeadilan dengan prinsip persaingan sehat.
- Memperhatikan pertumbuhan ekonomi, skor keadilan, kepentingan sosial, dan kualitas hidup.
- Pembangunan berwawasan lingkungan dan berkelanjutan.
- Menjamin kesempatan bekerja dan berusaha yang sama.
- Adanya dukungan hak-hak konsumen dan perlakuan adil bagi seluruh rakyat.
5. Ekonomi Evolusioner
Teori pembangunan ekonomi Karl Marx didasarkan pada premis sistem ekonomi yang berkembang. Dalam sketsa Karl Marx, feodalisme digantikan oleh kapitalisme yang pada kesudahannya akan digantikan oleh sosialisme. Joseph Schumpeter mempunyai konsep evolusi perkembangan ekonomi. Dalam sejarah dunia diberikutnya, negara komunis yang berjalan berdasarkan ideologi Marxis-Leninis telah runtuh atau secara sedikit demi sedikit mereformasi ekonominya menuju ekonomi berbasis pasar ibarat pembubaran Uni Soviet, reformasi ekonomi Tiongkok dan Đổi Mới di Vietnam. Ekonomi evolusioner terus mempelajari perubahan ekonomi zaman modern.
6. Kriteria Sistem Ekonomi
Berikut yakni kriteria berupa pertanyaan yang harus dimiliki biar suatu sistem ekonomi sanggup dikatakan baik:
- Apakah memdiberikan kemungkinan untuk mencapai baku hidup yang tinggi?
- Apakah memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang stabil?
- Apakah menghormati kebebasan ekonomi individu secara wajar?
- Apakah memdiberikan kepastian ekonomi bagi seluruh rakyat?
- Apakah menghasilkan barang dan jasa yang sesuai dengan kebutuhan konsumen?
- Apakah mengatakan pembagian pendapatan yang memadai?
7. Konteks Sistem Ekonomi dalam Masyarakat dan Politik
Sistem ekonomi sanggup dianggap sebagai belahan dari sistem sosial dan secara hierarki sama dengan sistem hukum, sistem politik, budaya, dan sebagainya. Sering terdapat hubungan berpengaruh antara ideologi tertentu, sistem politik, dan sistem ekonomi tertentu ibarat komunisme. Banyak sistem ekonomi saling tumpang tindih di banyak sekali bidang ibarat pada ekonomi campuran.